Pada tanggal 6 Agustus 2024, SMP Karang Arum mengadakan kegiatan In-House Training (IHT) sebagai bagian dari persiapan tahun ajaran baru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, yang akan mulai diterapkan pada tahun ajaran ini. IHT berlangsung di SMP Karya Budi, dan menghadirkan pemateri utama Bapak DR. Ahmad Fadilah, M.Pd., seorang pengawas sekaligus ahli pendidikan yang berpengalaman dalam implementasi kurikulum baru di berbagai sekolah.
Tujuan dan Harapan IHT
Kepala SMP Karang Arum, Ibu Ati Novianti Fatonah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa IHT ini merupakan langkah penting bagi para guru untuk memahami dan menguasai konsep serta penerapan Kurikulum Merdeka. Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru dan membekali para guru dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dalam pembelajaran yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa.
“Kurikulum Merdeka menuntut kita sebagai pendidik untuk lebih kreatif dan adaptif. Oleh karena itu, kita perlu memahami esensi dari kurikulum ini agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi para siswa,” ujar Ibu Ati dalam pembukaannya.
Materi dan Pembahasan oleh Bapak DR. Ahmad Fadilah, M.Pd.
Bapak DR. Ahmad Fadilah, M.Pd., sebagai pemateri utama, memaparkan berbagai hal terkait Kurikulum Merdeka. Beliau menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang dirancang untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam mengelola pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Dalam sesinya, Bapak Ahmad Fadilah menguraikan beberapa prinsip dasar dari Kurikulum Merdeka, antara lain:
- Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Menekankan pada pembelajaran yang berbasis proyek untuk mendorong siswa agar aktif dalam eksplorasi pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan nyata.
- Profil Pelajar Pancasila: Membangun karakter siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kreatif, mandiri, bernalar kritis, dan memiliki wawasan global.
- Diferensiasi dalam Pembelajaran: Memberikan fleksibilitas bagi guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, sehingga setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuannya.
- Asesmen yang Fleksibel: Menggunakan berbagai metode asesmen untuk mengukur kemajuan belajar siswa, bukan hanya berbasis nilai tetapi juga pengembangan kompetensi dan karakter.
Bapak Ahmad Fadilah juga memberikan contoh-contoh praktis dan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antar guru dalam merancang pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi siswa.
Diskusi dan Refleksi Guru
Setelah pemaparan materi, sesi dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan refleksi. Para guru dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membahas bagaimana mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka di kelas masing-masing. Diskusi ini bertujuan untuk menggali ide-ide kreatif dan berbagi pengalaman antar guru.
Para guru sangat antusias mengikuti diskusi ini. Mereka saling bertukar pandangan mengenai tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi dalam penerapan kurikulum baru. Banyak yang menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi mereka untuk lebih bebas dalam berinovasi, namun juga memerlukan kesiapan mental dan keterampilan untuk mengelola kelas yang lebih dinamis.
Pada akhir sesi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan peserta lain. Presentasi ini menjadi ajang berbagi inspirasi dan mendapatkan masukan yang konstruktif dari rekan-rekan sesama guru dan juga dari Bapak Ahmad Fadilah.
Penutup dan Harapan
IHT ditutup dengan kesimpulan dari Ibu Ati Novianti Fatonah yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pemateri. Beliau berharap bahwa ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama IHT dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di SMP Karang Arum.
“Kami berharap setelah IHT ini, para guru lebih siap dan percaya diri dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Mari kita bersama-sama menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa-siswi kita,” kata Ibu Ati menutup kegiatan.
Dengan berakhirnya IHT ini, diharapkan seluruh guru SMP Karang Arum siap menyambut tahun ajaran baru dengan semangat dan strategi yang baru, sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka. Semangat pembaruan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.